Selasa, 16 Juni 2015

Batik Khas Jogja



Berhubung karena keluarga besar saya berasal dari Yogyakarta, disini saya akan membahas mengenai batik khas Yogyakarta. Saya ingin membagi ilmu mengenai daerah ini agar dapat menambah ilmu kalian dan sebagai ucapan rasa bangga saya yang telah dibesarkan dari keluarga yang asli berasal dari kota ini.
Batik adalah sebuah tradisi melukis di atas kain asli Indonesia. Kain-kain yang digambar dengan aneka motif unik dan khas itu kemudian dikreasikan dalam berbagai rupa dan fungsi, serta digunakan oleh masyarakat. Motif yang muncul pada kain tersebut dibuat dengan cara dilukis dengan menggunakan canting dengan teknik pewarnaan yang menggunakan bahan alami. Batik bisa kita jumpai di daerah lain di tanah air, seperti Jawa, Sumatera, Bali, Sulawesi, hingga Papua.
Kata “batik” berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa : “amba”, yang bermakna “menulis” dan “titik” yang bermakna “titik”. Khas dari batik Yogyakarta adalah dari latar atau warna dasar kain. Warna dasar kain batik Jogja ada dua macam, yaitu warna putih dan hitam, sedangkan warna batik bisa berwarna putih, biru tua kehitaman, dan cokelat soga.
Batik Yogyakarta adalah salah satu dari batik Indonesia yang pada awalnya dibuat terbatas hanya untuk kalangan keluarga keraton saja. Setiap motif yang terwujud dalam goresan canting pada kain batik Yogyakarta adalah sarat akan makna, adalah cerita. Hal inilah yang membedakan batik Yogyakarta dengan batik-batik lain, yang menjaga batik Yogyakarta tetap memiliki eksklusifitas dari sebuah mahakarya seni dan budaya Indonesia.
Ragam hias batik Yogyakarta ada yang geometris seperti lereng atau garis miring lerek, garis silang atau ceplok, kawung, anyaman, dan limaran. Ragam hias yang nongeometris seperti semen, lung-lungan, dan boketan. Ada juga ragam hias yang bersifat simbolis misalnya meru melambangkan gunung atau tanah (bumi), naga melambangkan air, burung melambangkan angin atau dunia atas, dan lain-lain. Ragam motif batik Yogyakarta sangat banyak dan semuanya sangat indah, mulai dari motif bunga, tumbuhan air, tumbuhan menjalar, satwa, dan lain-lain. Semuanya tertuang dengan indah dalam kain batik. Ciri khas dari batik Yogyakarta adalah dari latar atau warna dasar kain. Warna dasar kain batik Jogja ada dua macam, yaitu warna putih dan hitam, sedangkan warna batik bisa berwarna putih, biru tua kehitaman, dan cokelat soga.
Sejarah Batik Yogyakarta
Asal-usul pembatikan di daerah Yogyakarta dikenal semenjak kerajaan Mataram ke-I dengan rajanya Panembahan Senopati. Daerah pembatikan pertama ialah di desa Plered. Pembatikan pada masa itu terbatas dalam lingkungan keluarga Keraton yang dikerjakan oleh wanita-wanita pembantu ratu. Akibat dari peperangan waktu zaman dahulu baik antara keluarga raja-raja maupun antara penjajahan Belanda dahulu, maka banyak keluarga-keluarga raja yang mengungsi dan menetap di daerah-daerah baru antara lain ke Banyumas, Pekalongan, ke daerah Timur Ponorogo, Tulungagung dan sebagainya. Meluasnya daerah pembatikan ini sampai ke daerah-daerah itu menurut perkembangan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dimulai abad ke-18. Keluarga-keluarga Keraton yang mengungsi inilah yang mengembangkan pembatikan seluruh pelosok pulau Jawa yang ada sekarang dan berkembang menurut alam dan daerah baru itu.
Dari kerjaan-kerajaan di Yogyakarta sekitarnya abad 17, 18 dan 19, batik kemudian berkembang luas, khususnya di wilayah Pulau Jawa. Awalnya batik hanya sekadar hobi dari para keluarga raja di dalam berhias lewat pakaian. Namun perkembangan selanjutnya, oleh masyarakat batik dikembangkan menjadi komoditi perdagangan .
Motif batik Yogyakarta
Batik  Yogyakarta dibagi ke dalam beberapa kelompok motif, seperti :
1.      Motif Ceplok, Grompol
Motif batik Ceplok ini mencakup berbagai macam desain geometris, biasanya didasarkan pada mawar melingkar, bintang atau bentuk kecil lainnya, membentuk pola simetris keseluruhan pada kain. Berikut ini adalah gambar motif batik Ceplok:


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0DwtJ03uCua6ad5VdMMm-CR_cyIz-zc4Vom5fS2kvcJyZQreR0K2RZnuJLgG4sgKJ2hI7DEnPoCj6zNDddV7AGP6WNiN12_NxxIrnRTIBZAK3M1q7gLES75QqSuORHVUm_WZBNtbvGsfg/s400/motif+batik+ceplok+yogyakarta.jpg

2.      Motif batik Kawung
Motif batik kawung ini dikenal dengan motif batik tertua, dulunya disediakan untuk keluarga kerajaan. Motif kawung ini merupakan penampang buah aren kelapadan beberapa mengatakan salib di antara empat oval mengacu pada sumber energi universal. Nah langsung saja berikut ini adalah gambar motif batik Kawung khas yogyakarta :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSVFG80ctWQMdVnlEBEZSxZDxoPHr9XwAYLbl9myKx0jwtemnfqaTda2WhjmFzKsPFwrSVxycaNRb1c6um1wVbCp6OccX1kGNSEOxSTlDaG83zvsMTAplgvqdI1nw9RaQNH_b0dXORUX61/s400/motif+batik+kawung+yogyakarta.jpg

3.      Motif batik Parang
Motif batik parang dikenal familiar sebagai pola pedang atau keris oleh orang luar. panggilan jawa motif lidah api, biasa juga disebut motif parang lidah api. Motif parang dibedakan lagi menjadi 2 macam yaitu:
a. Parang Rusak
Parang rusak sendiri diartikan sebagai pertarungan antara manusia melawan kejahatan dengan cara mengendalikan keinginan mereka sehingga mereka menjadi mulia, bijaksana dan akan menang.
b. Parang barong
Parang barong pada jaman dahulu hanya dipakai oleh raja dan dianggap sebagai pola yang suci. Arti motif sendiri suapa sang raja menjadi hati-hati dalam menjaga dirinya sendiri sehingga dia akan menjadi seorang penguasa yang jujur, adil dan juga bertanggung jawab terhadap rakyatnya. berikut ini adalah motif batik parang khas yogyakarta :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxIfIgwjT7PSPPTqSnfqK-v4d5I4i_DfJctkj-7HCZLKmds1V3OCQtebf2u3pM6YwF8OxvRDabfucxWaSVixLpvp-9f_EFVqZoB-oT_7-M3nuy2iqZiXC1VhrzQnZf0-eO4xWbrQHXXNEI/s400/motif+batik+parang+khas+yogyakarta.jpg

4.      Motif Batik Lereng
Design motif batik lereng adalah baris diagonal pola di antara motif parang, banyak ditemukan untuk polanya hanya deretan garis diagonal sempit penuh dengan seluruh array pola kecil. Merupakan salah satu pola lama disediakan untuk keluarga istana kerajaan. Berikut ini adalah gambar untuk Motif batik lereng :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1ICkrFCyheWLVau_J3XhKlAwQ5Zhc1T6ZN4zw7xOEd74sVssn5Y7iY7ZksT8d9M-xHHE-T9LJuNvCoNwXtbGvNgzidkYU6fhmEgoDNsPybFfxGI6xZpF3LUm-hH2ghcFAdpJGdABsQDqU/s1600/Motif+batik+lereng+yogyakarta.jpg

5.      Motif batik Nitik

Motif batik nitik sendiri terkenal dengan motif batik tertua karena dulunya terinspirasi oleh kain tenun dengan patola yang dibawa oleh para pedagang gujarat dari india. dengan design titik titik serta geometri. Dulunya biasanya dipakai oleh orang tua dari pasangan pernikahan orang truntum. berikut ini adalah gambar motif batik Nitik yogyakarta :

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqnuq-qmzJN42HIyPmP97uNJgN1TffsDxazib7QwCqDkzwgFjG1UUpM08uLlz3f4u2dz4WKTmxPHU1OiftoZEKG74srbWc3BWUZT2pWh9IFn1E8TBjWo8bsyZTNE1z0vsJeYGULWGSoXqh/s400/motif+batik+nitik+yogyakarta.jpg

6.      Motif Batik Semen
Semen, diartikan sebagai tumbuh. Polanya terinspirasi oleh alam, hal itu ditunjukkan dengan gaya daun, gunung, hewan, biasa digunakan pada acara umum, serta masyarakat umumnya juga biasa memakai dalam kesehariannya, berikut ini adalah gambar motif batik semen khas yogyakarta :


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYhZ_x0mTf1ZxuY9ZB1F3ZgYZ2AlNi73ofwzOQmCdpMlQ8Q8P6VwwdKS9U14GQDJlNJifJIGap7QbXbmvEz-7L69pSUNtA6IGbUZKtVYovV6fQKkDeFemw0N65v88reeQZ67oBWRQk7APc/s400/motif+batik+semen+yogyakarta.jpg 

Untuk bahan kain, proses pembuatannya, dan jenis produknya di kelompokkan menjadi beberapa
kelompok utama, diantaranya :
·         Batik Cap
·         Batik Cap Sutera
·         Batik Tulis Kombinasi Cap
·         Batik Tulis Sutera
·         Blus Sutera
·         Hem Batik
·         Kemeja Batik
·         Sarimbit