Jumat, 10 April 2015

Yaudahlah ya



Ini adalah sebuah tulisan untuk menunjukkan kepada seorang laki-laki tentang isi perasaanku yang selama ini telahku pendam. Sebenarnya saat aku bertemu langsung denganmu, aku ingin bercerita langsung padamu, akan tetapi aku tidak bisa jika harus melihat air matamu menetes setelah mendengar ceritaku. Oleh karena itu, aku membuat tulisan ini untukmu ……
Dulu dimana kita masih mempunyai sebuah hubungan. Hubungan indah dimana setiap orang iri melihat hubungan kita. Dimana saat perasaan sayang yang ada didalam hatimu hanya untukku seorang dan tidak ada seorang perempuan pun yang ada dihatimu selain aku. Perkataan dari mulutmu itu yang membuatku tersenyum.
Dulu dimana saat kita saling mempertahankan perasaan sayang itu sehingga kita tidak peduli dengan perkataan orang lain mengenai hubungan kita, karena kita sama-sama menjaga komitmen yang dulu pernah kita buat.
Akan tetapi ……. waktu demi waktu …….. kau selalu membuatku sedih …..
Kau yang dulu selalu percaya padaku sekarang menjadi lebih percaya dengan perkataan orang lain mengenai diriku dari pada mendengarkan cerita dari mulutku sendiri
Kau yang selalu ada disaat apapun telah berubah menjadi seseorang yang sibuk dan itu aku maklumi ……
Kau yang dulu selalu mendukung kegiatanku sekarang berubah menjadi seorang yang selalu melarang kegiatanku dan aku mengerti akan hal itu karena kau memperdulikan kesehatanku
Sedangkan jika aku melarang kegiatanmu, justru kau marah ……….
Kau selalu mengeluarkan keegoisan yang ada didalam dirimu dan menunjukkannya padaku …… itu selalu aku maklumi
Tapi entah mengapa kau selalu mengulanginya sehingga yang ada didalam benakku sebuah keraguan dan mempertanyakan “apakah ini yang dinamakan mempertahankan komitmen?”
Jika hari ini ada seorang laki-laki lain yang telah membuatku nyaman sehinnga aku lebih memilihnya dibandingkan denganmu, jangan salahkan aku ….
Jangan salahkan komitmen yang telah kita buat ataupun menyalahkan laki-laki itu tapi salahkan keegoisan yang ada didalam dirimu …..
Jika kau sekarang telah menyesali perbuatanmu ataupun dengan kata lain telah melanggar komitmen yang telah kita buat dan meminta kesempatan kepadaku itu sudah tidak ada, karena aku selalu memberimu kesempatan namun kau selalu mengulanginya
Aku ingin menatap masa depan bukan masa lalu, karena kita hidup untuk masa depan dan masa lalu hanya akan tetap seperti itu sampai kapanpun dan masa depan kitalah yang menentukan dank au sampai kapanpun akan tetap menjadi seorang temanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar