Ini adalah
sebuah tulisan untuk menunjukkan kepada seorang laki-laki tentang isi
perasaanku yang selama ini telahku pendam. Sebenarnya saat aku bertemu langsung
denganmu, aku ingin bercerita langsung padamu, akan tetapi aku tidak bisa jika
harus melihat air matamu menetes setelah mendengar ceritaku. Oleh karena itu, aku
membuat tulisan ini untukmu ……
Dulu dimana
kita masih mempunyai sebuah hubungan. Hubungan indah dimana setiap orang iri
melihat hubungan kita. Dimana saat perasaan sayang yang ada didalam hatimu
hanya untukku seorang dan tidak ada seorang perempuan pun yang ada dihatimu
selain aku. Perkataan dari mulutmu itu yang membuatku tersenyum.
Dulu dimana
saat kita saling mempertahankan perasaan sayang itu sehingga kita tidak peduli
dengan perkataan orang lain mengenai hubungan kita, karena kita sama-sama
menjaga komitmen yang dulu pernah kita buat.
Akan tetapi
……. waktu demi waktu …….. kau selalu membuatku sedih …..
Kau yang
dulu selalu percaya padaku sekarang menjadi lebih percaya dengan perkataan
orang lain mengenai diriku dari pada mendengarkan cerita dari mulutku sendiri
Kau yang
selalu ada disaat apapun telah berubah menjadi seseorang yang sibuk dan itu aku
maklumi ……
Kau yang
dulu selalu mendukung kegiatanku sekarang berubah menjadi seorang yang selalu
melarang kegiatanku dan aku mengerti akan hal itu karena kau memperdulikan
kesehatanku
Sedangkan jika
aku melarang kegiatanmu, justru kau marah ……….
Kau selalu mengeluarkan
keegoisan yang ada didalam dirimu dan menunjukkannya padaku …… itu selalu aku
maklumi
Tapi entah
mengapa kau selalu mengulanginya sehingga yang ada didalam benakku sebuah
keraguan dan mempertanyakan “apakah ini yang dinamakan mempertahankan komitmen?”
Jika hari
ini ada seorang laki-laki lain yang telah membuatku nyaman sehinnga aku lebih
memilihnya dibandingkan denganmu, jangan salahkan aku ….
Jangan
salahkan komitmen yang telah kita buat ataupun menyalahkan laki-laki itu tapi
salahkan keegoisan yang ada didalam dirimu …..
Jika kau
sekarang telah menyesali perbuatanmu ataupun dengan kata lain telah melanggar
komitmen yang telah kita buat dan meminta kesempatan kepadaku itu sudah tidak
ada, karena aku selalu memberimu kesempatan namun kau selalu mengulanginya
Aku ingin
menatap masa depan bukan masa lalu, karena kita hidup untuk masa depan dan masa
lalu hanya akan tetap seperti itu sampai kapanpun dan masa depan kitalah yang
menentukan dank au sampai kapanpun akan tetap menjadi seorang temanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar